Rabu, 16 April 2014

Filsafat Administrasi Pendidikan

   
I. Pendekatan (Tataran) Filsafat
A.    Ontologi (Metafisika Umum)
1.      Ontologi  Secara Umum
Menurut Djadja Saefullah (2003:9) , Ontologi membahas apa yang ada secara universal. Yang menjadi telaah dalam ontologi adalah apa objek yang ditelaah, bagaimana wujud yang hakiki dari objek tersebut, bagaiman hubungan objek tersebut dengan daya pikir dan penangkapan manusia. Oleh karena itu Ontologi disebut metafisika umum.
Ontologi adalah hal yang menjadi fokus (bidang) kajian suatu ilmu.
2.      Ontologi Administrasi Pendidikan
a.       Objek materi Administrasi Pendidikan
ialah sisi manajemen yang mengatur seluruh kegiatan kependidikan, yaitu, Perencanaan, pengorganisasian, Pengerahan (motivasi, kepemimpinan, pengambilan keputusan, komonikasi, koordinasi, dan negoisasi serta pengembangan organisasi) dan pengendalian (Meliputi Pemantauan,penilaian, dan pelaporan).
b.      Cabang Ilmu Administrasi Pendidikan :
1)      Perbandingan Sistem Pendidikan
2)      Perilaku Organisasi dalam Pendidikan
3)      Manajemen Strategik Pendidikan
4)      Kepemimimpinan Pendidikan
5)      Perencanaan Pendidikan
6)      Manajemen Mutu Pendidikan
7)      Manajemen Keuangan Pendidikan
8)      Supervisi Pendidikan
9)      Manajemen pengembanagn kurikulum
10)  Dsb
c.       Sudut Pandang /Ruang lingkup administrasi pendidikan :
Sudut pandang administrasi pendidikan menurut Uhar Suharsaputra (2010:13) :
1)   Sudut pandang proses ; yaitu bagaimana proses dan fungsi manajmen dijalankan. Meliputi: planning, organizing, actuating, controlling.
Contoh bidang kajian:
2)      Sudut pandang esensi/substansi ; menyangkut bidang-bidang yang menjadi perhatian dalam manajemen. Meliputi : kepemimpinan, kinerja pegawai, penjaminan kualitas, iklim dan budaya organisasi.
3)      Sudut pandang substansi kerja; yaitu berkaitan dengan bidang-bidang yang berhubunagn langsung dengan dunia pendidikan. Meliputi: organisasi sekolah, pembiayaan pendidikan, kinerja guru, dan proses pembelajaran.
d.      Bidang Garapan /Ruang lingkup Administrasi Pendidikan
Bidang garapan administrasi pendidikan menurut Ngalim Purwanto (2012: 10) antara lain :
1)      Administrasi tata laksana sekolah yang meliputi;
a)     Organisasi dan Struktur pegawai tata usaha
b)    Otorisasi dan anggaran belanja keuangan sekolah
c)     Kepegawaian dan kesejahteraan personel sekolah
d)    Perlengkapan dan perbekalan
e)     Keuangan dan pembukuannya
f)     Korespondensi/surat menyurat
g)    Laporan-laporan (bulanan,tahunan)
h)    Pengangkatan,penempatan dan pemindahan serta pemberhentian pegawai
i)      Pengisian buku pokok (induk) raport dsb.
2)      Administrasi personal guru dan pegawai sekolah melipuiti;
a)     Pengangkatan dan penempatan tenaga guru
b)    Organisasi personal guru
c)     Masalah kepegawaian dan kesejahteraan guru
d)    Rencana orientasi bagi tenaga guru baru
e)     kondiute dan penilaian kemajuan guru
f)     Inserrvise training dan up-grading guru
3)      Administrasi murid meliputi;
a)    Organisasi dan perkumpulan murid
b)   Masalah kesehatan dan kesejahteraan murid
c)    penilaian dan pengukuran kemajuan murid
d)   Bimbingan dan penyuluhan bagi murid.
4)      Supervisi Pengajaran meliputi ;
a)    Usaha membangkitkan dan merangsang semangat guru dan pegawai-pegawai tata usaha dalam menjalankan tugasnya masing-masing.
b)   Usaha mengembangkan,mencari dan menggunakan metode baru dalam mengajar  dan belajar yang lebih baik.
c)    Mengusahakan dan mengembangkan kerja sama yang baik antara guru, murid, dan pegawai tata usaha sekolah.
d)   Mengusahakan cara-cara menilai hasil-hasil pendidikan dan pengajaran.
e)    Usaha mempertinggi mutu dan pengalaman guru-guru.
5)      Pelaksanaan dan pembinaan kurikulum meliputi;
a)    Mempedomani dan merealisasikan apa yang tercantum dalam kurikulum
b)   Menyusun dan melaksanakan organisasi kurikulum beserta materi,sumber  Dan metode.
c)    Menuruti atau megikuti kurikulum yang sudah ada juga berhak atau boleh  Memilih atau menambah materi atau metode  yang sesuai dengan kebutuhan.
6)      Pendirian dan perencanaan bangunan sekolah meliputi;
a)    cara memilih letak dan menentukan luas tanah yang dibutuhkan
b)   Mengusahakan merencanakan dan menggunakan pendirian gedung sekolah
c)    Menentukan jumlah dan luas ruangan kelas,kantor,asrama ,lapangan olah  Raga halaman sekolah dll.
d)   Cara penggunaan sarana dan prasarana serta pemeliharaannya dan lain-lain.
e)    Alat-alat perlengkapan sekolah dan perlengkapan pelajaran.
7)      Hubungan masyarakat meliputi;
Hal ini hubungan antara sekolah dengan sekolah ,pemerintah/instransi yang terkait,dan hubungan masyarakat pada umumnya. 
B.     Epistemologi (Filsafat Ilmu)
1.      Epistemologi Secara Umum
Menurut Djadja Saefullah (2003:9) , landasan dalam tataran epistemologi adalah proses apa yang memungkinkan mendapatkan pengetahuan logika. Bagaimana cara dan prosedur memperoleh kebenaran ilmiah, kbaikan moral dan keindahan seni, apa yang disebut kebenaran ilmiah, kebaikan seni dan keindahan moral.
Sebagian ahli menyatakan bahwa epistemologi desebut juga sebagai filsafat ilmu.Pernyataan ini dimulai dari abad XVII.Namun secara umum dan mendasar terdapat perbedaan antara epistemologi dan filsafat ilmu.Di dalam Epistemologi hal yang dipersoalkan adalah kebenaran pengetahuan sebagai filsafat yang didasarkan pada pemikiran semata-mata, sedangkan di dalam filsafat ilmu hal yang dipersoalkan adalah khusus mengenai ilmu pengetahuan.Dan menyangkut kebenaran teoretis hasil pemikiran juga melibatkan validasi eksperimentasi atau bukti lapangan.
Menurut Prof Djam’an, epistemologi adalah cara pengembangan ilmu dan bagaimana ilmu tersebut berkembang. Alat utama epistemologi adalah reaserch penelitian).
Epistemologi mempersoalkan kebenaran pengetahuan.Pernyataan tentang kebenaran mensyaratkan susunan yang tepat atau disebut logis.Jadi logika sangat berkaitan erat dengan epistemologi.Karena logika menjadi prasarat mendasar bagi epistemologi.
             Di bawah ini terdapat 4 jenis kebenaran ( Wiramihardja, 37: 2009), diantaranya:
a.       Kebenaran religius
b.      Kebenaran filosofis/filsafati
c.       Kebenaran estetis
d.      Kebenaran ilmiah
      Seluruh masalah epistemologi berkisar pada kemungkinan manusia mencapai pengetahuan yang benar melalui reaserch atau penelitian. Tiga masalah yang dapat dirumuskan dalam hal ini, berupa pertanyaan: “menyangkut apakah dasar  atau sumber pengetahuan kita; adakah kemungkinan mencapai pengetahuan mutlak; dan adakah kemungkiann mengetahui objek diluar diri kita?”pertanyaan itu akan dipersoalkan dalam dasar pengetahuan , batas pengetahuan, dan objek pengetahuan.
1)      Dasar pengetahuan
a)      Rasionalisme
Rasionalisme merupakan aliran yang mengakui bahwa pengetahuan itu pada hakikatnya didasarkan pada akal (ratio).Tokoh rasionalisme :Descartes, Leibnitz, Wolf, dsb.
b)      Empirisme
Empirisme merupakan aliran yang mengakui bahwa pengetahuan itu pada hakikatnya didasarkan atas pengalaman atau empiri melaui alat indra. Tokoh empirisme antara lain: John Locke, Berkeley, dan david Hume.
c)      Kritisisme
Kritisisme diprakarsai oleh Immanuel Kant .aliran ini dapat disebut sebagai sintesis dari rasionalisme dan empirisme.
2)      Batas pengetahuan
a)      Dogmatisme
Ialah aliran yang berpendapat bahwa kebenaran mutlak dapat dicapai. Aliran ini meyakini bahwa manusia melalui ilmu pengetahuannya dapat mencapai kebenaran sempurna dan abadi; Contoh tokoh: Fichte dan Pasca-Kantian. 
b)      Skeptisisme
Aliran Skeptisisme menolak Dogmatisme, skeptisisme berpendapat bahwa orang tidak mungkin mencapai pengetahuan yang benar karena mengetahui kebenaran pengetahuan pada hakikatnya terbatas pada penggunaan akal yang akan berubah secara terus menerus dari generasi ke generasi.
3)      Objek pengetahuan
a)      Realisme
Menyatakan bahwa objek pengetahuan itu ada dalam dunia nyata.
b)      Idealisme
            Menyatakan bahwa objek pengetahuan itu ada dalm pikiran manusia.
4)      Metode Penelitian
2.      Epistemologi Administrasi Pendidikan
Dasar epistemologis diperlukan dalam manajemen pendidikan atau pakar ilmu pendidikan demi mengembangkan ilmunya secara produktif dan bertanggung jawab.Melalui  berbagai penelitian, diharapkan dapat meningkatkan mutu dan sumber daya pendidikan.
Administrasi pendidikan dapat pula didefinisikan sebagai seni dan ilmu mengelola sumber daya pendidikan mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Sumber daya pendidikan adalah sesuatu yang dipergunakan dalam penyelenggaraan pendidikan yang meliputi enam hal; (1) administrasi peserta didik; (2) administrasi tenaga pendidik; (3)administrasi keuangan; (4) administrasi sarana dan prasarana; (5) admistrasi hubungan sekolah dengan masyarakat; dan (6) administrasi layanan khusus.
C.    Axiologi (Filsafat Nilai)
1.      Axiologi Secara Umum
Axiologi disebut juga sebagai filsafat nilai.Menurut Langeveldaxiologi terdiri atas dua hal utama yaitu etika dan estetika (Wiramihardja, 2009:171), etika adalah yang menyangkut perilaku, sedangkan estetika adalah hal yang menyangkut keindahan.
Menurut Prof.Djam’an, Axiologi menyangkut apakah ilmu yang dipelajari ada mamfaatnya? Dan apa mamfaat yang dirasakandari ilmu tersebut?
Menurut Djadja Saefullah (2003:10) , Objek telaah axiologi adalah penerapan pengetahuan, tujuan pengetahuan serta perkembangannya.
2.      Axiologi dalm Administrasi Pendidikan
a.       Fungsi Administrasi Pendidikan menurut G.R.Terry (Suharsaputra, 2010:7)
1)      Perencanaan (planning)
Planning atau perencanaan adalah keseluruhan proses dan penentuan secara matang  tentang hal-hal   yang   akan   dikerjakan   di   masa   akan   datang   dalam  rangka   pencapaian   tujuan   yang   telah ditentukan. 
2)      Pengorganisasian (organizing)
Tahap kegiatan selanjutnya adalah melaksanaan perencanaan  itu secara operasional.  Organisasi adalah sistem kerja sama sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama.
3)      Penggerakan (actuating)
Tahap inimerupakantahap memberikan motivating untuk memberikan penggerakan dan kesadaran  terhadap dasar  dari  pada pekerjaan yang mereka  lakukan, yaitu menuju  tujuan yang  telah ditetapkan.disertai  bimbingan atau pengarahan, sehingga mereka bisa menyadari  dan  timbul  kemauan untuk bekerja dengan tekun dan baik
4)      Pengawasan/Controlling
Controlingdalam  konteks  manajemen  adalah   proses   untuk  memastikan  bahwa aktivitas yang dilaksanakan benar sesuai apa tidak  dengan perencanaan   sebelumnya
b.      Mamfaat Administrasi Pendidikan
Dalam Administrasi pendidikan, berbagai mamfaat dapat dirasakan. Antara lain :
1)      Melihat kualitas proses pendidikan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, peleksanaan, dan evaluasi.
2)      Mengelola sumber daya pendidikan secara efektif dan efisien demi mencapai tujuan pendidikan.
3)       terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang Aktif, Inovative, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM);
4)      Terciptanya peserta didik yang aktif mengembangkan potensinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara;
5)       Terpenuhinya salah satu dari 4 kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan (tertunjangnya kompetensi profesional sebagai pendidik dan tenaga kependidikan sebagai manajer);
6)      Tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efisien;
7)      Terbekalinya tenaga kependidikan dengan teori tentang proses dan tugas administrasi pendidikan (tertunjangnya profesi sebagai manajer pendidikan atau konsultan manajemen pendidikan);
8)      Teratasinya masalah mutu pendidikan.
(Husaini, 2006:8)
II.     Definisi Administrasi Menurut Para Ahli
1.      Administrasi berasal dari kata Latin “ad” dan “ministro”. Ad mempunyai arti “kepada” dan “ministro” berarti “melayani”. Secara bebas dapat di artikan bahwa administrasi itu merupakan pelayanan atau pengabdian terhadap subjek tertentu. Dapat disimpulkan bahwa administrasi pendidikan adalah pelayanan/pengabdian dalam mengelola  pendidikan.
2.      Menurut Uhar Suharsaputra, administrasi pendidikan dipandang sama dengan manajmen. Sedangkan manajemen pendidikan dapat diartikan sebagai manajemen yang diterapkan dalam bidang pendidikan dengan spesifikasi dan cirri-ciri khas yang berkaitan dengan pendidikan.

3.      Menurut Djam’an Satori (Suharsaputra, 2010:12) , Administrasi pendidikan dapat diartikan sebagai keseluruhan proses kerja sama dengan memamfaatkan semua sumber personil dan materil yang tersedia dan sesuai untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
4.      Menurut Daryanto (2011;10) , administrasi pendidikan adalah suatu ilmu tentang penyelenggaraan pendidikan di sekolah agar tercapai tujuan pendidikan di sekelah itu.
5.      Menurut Ngalim Purwanto (1987:3), administrasi pendidikan adalah segenap proses pengarahan dan pengintegrasian segala sesuatu baik personel, spiritual maupun material , yang bersangkut paut dengan pencapaian tujuan pendidikan.
6.      Robert E. Wilson (Daryanto,2011:4), administration is the coordination of forces necessary for the good instruction of all children within a school organization an orderly plan for accomplishing the unit’s objectives and the assuring of their proper accomplishment.
7.      Menurut Depdiknas RI Administrasi pendidikan adalah suatu proses kseleruhan kegiatan bersama dalam dalam bidang pendidikan yang meliputi perencanaan ,pengorganisasian ,pengarahan ,pengkoorcdinasiaan,pengawasan,pembiyaan dan pelaporan dengan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang tersdia ,baik oersonal ,material maupun sepritual untuk mencapai tujuan pendidikan secara efesien dan efektif.
8.      Castetter (Suharsaputra, 2010:12), educational administration is a social process that take place within the context of social system.
9.      Good Carter dalam bukunya Dictionary of Education (Purwanto,1987:4) , Administrasi pendidikan adalah segenap teknik dan prosedur yang digunakan dalam penyelenggaraan lembaga pendidikan sesuai dengan urusan-urusan sekolah.
10.  Stephan G. Knezevich dalam bukunya Administration of Public Education (Purwanto,1987:4), Administrasi pendidikan adalah suatu proses yang berurusan dengan penciptaan, pemeliharaan, stimulasi dan penyatuan tenaga-tenaga dalam suatu lembaga pendidikan dalam usaha merealisasikan tujuan-tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
11.  Menurut Departemen P dan K (Purwanto,1987:4), Administrasi pendidikan adalah suatu proses keseluruhan, kegiatan bersama dalam bidang pendidikan yang meliputi : perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pelaporan, pengkoordinasian, pengawasan, dan pembiayaan menggunakan atau memamfaatkan fasilitas yang tersedia, baik personel, materiil, maupun spiritual, untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
12.  Engkoswara (Suharsaputra, 2010:13), Manajemen pendidikan adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana menata sumber daya untuk mencapai tujaun yang telah ditetapkan secara produktif dan bagaimana  menciptakan suasasana yang baik bagi manusia yang turut serta di dalam mencapai tujuan yang disepakati bersama..
13.  Biro Perencanaan DEPDIKBUD  (Suharsaputra, 2010:12), manajemen pendidikan ialah proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin, mengendalikan tenaga pendidikan, sumber daya pendidikian untuk mencapai tujuan pendidikan, mencerdaskan kehidupan bangsa, mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti yang luhur, memilki pengetahuan, keterampilan, kesehatan jasmani rohani, kepribadian yang mantap, mandiri,serta bertanggung jawab kemasyarakat dan kebangsaan.
DAFTAR PUSTAKA:
Purwanto,Ngalim.2012.Administrasi dan Supervisi Pendidikan.Jakarta:Remaja Rosdakarya.
Saefullah, Djadja.2004.Pengantar Filsafat.Bandung:Refika Aditama
Suhaersaputra,Uhar.2010.Administrasi Pendidikan.Kalapagunung:Refika Aditama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar