I. Pendekatan (Tataran) Filsafat
A.
Ontologi
(Metafisika Umum)
1. Ontologi Secara Umum
Menurut Djadja Saefullah (2003:9) ,
Ontologi membahas apa yang ada secara universal. Yang menjadi telaah dalam
ontologi adalah apa objek yang ditelaah, bagaimana wujud yang hakiki dari objek
tersebut, bagaiman hubungan objek tersebut dengan daya pikir dan penangkapan
manusia. Oleh karena itu Ontologi disebut metafisika umum.
Ontologi adalah hal yang menjadi fokus
(bidang) kajian suatu ilmu.
2. Ontologi
Administrasi Pendidikan
a. Objek
materi Administrasi Pendidikan
ialah sisi manajemen yang mengatur
seluruh kegiatan kependidikan, yaitu, Perencanaan, pengorganisasian, Pengerahan
(motivasi, kepemimpinan, pengambilan keputusan, komonikasi, koordinasi, dan
negoisasi serta pengembangan organisasi) dan pengendalian (Meliputi
Pemantauan,penilaian, dan pelaporan).
b. Cabang
Ilmu Administrasi Pendidikan :
1) Perbandingan
Sistem Pendidikan
2) Perilaku
Organisasi dalam Pendidikan
3) Manajemen
Strategik Pendidikan
4) Kepemimimpinan
Pendidikan
5) Perencanaan
Pendidikan
6) Manajemen
Mutu Pendidikan
7) Manajemen
Keuangan Pendidikan
8) Supervisi
Pendidikan
9) Manajemen
pengembanagn kurikulum
10) Dsb
c. Sudut
Pandang /Ruang lingkup administrasi pendidikan :
Sudut pandang administrasi pendidikan
menurut Uhar Suharsaputra (2010:13) :
1) Sudut
pandang proses ; yaitu bagaimana proses dan fungsi manajmen dijalankan.
Meliputi: planning, organizing,
actuating, controlling.
Contoh bidang kajian:
2) Sudut
pandang esensi/substansi ; menyangkut bidang-bidang yang menjadi perhatian
dalam manajemen. Meliputi : kepemimpinan, kinerja pegawai, penjaminan kualitas,
iklim dan budaya organisasi.
3) Sudut
pandang substansi kerja; yaitu berkaitan dengan bidang-bidang yang berhubunagn
langsung dengan dunia pendidikan. Meliputi: organisasi sekolah, pembiayaan
pendidikan, kinerja guru, dan proses pembelajaran.
d. Bidang
Garapan /Ruang lingkup Administrasi Pendidikan
Bidang garapan administrasi pendidikan
menurut Ngalim Purwanto (2012: 10) antara lain :
1) Administrasi tata laksana sekolah
yang meliputi;
a) Organisasi
dan Struktur pegawai tata usaha
b) Otorisasi
dan anggaran belanja keuangan sekolah
c) Kepegawaian
dan kesejahteraan personel sekolah
d) Perlengkapan
dan perbekalan
e) Keuangan
dan pembukuannya
f) Korespondensi/surat
menyurat
g) Laporan-laporan
(bulanan,tahunan)
h) Pengangkatan,penempatan
dan pemindahan serta pemberhentian pegawai
i) Pengisian
buku pokok (induk) raport dsb.
2) Administrasi personal guru dan
pegawai sekolah melipuiti;
a) Pengangkatan
dan penempatan tenaga guru
b) Organisasi
personal guru
c) Masalah
kepegawaian dan kesejahteraan guru
d) Rencana
orientasi bagi tenaga guru baru
e) kondiute
dan penilaian kemajuan guru
f) Inserrvise
training dan up-grading guru
3) Administrasi murid
meliputi;
a) Organisasi
dan perkumpulan murid
b) Masalah
kesehatan dan kesejahteraan murid
c) penilaian
dan pengukuran kemajuan murid
d) Bimbingan
dan penyuluhan bagi murid.
4) Supervisi Pengajaran
meliputi ;
a) Usaha
membangkitkan dan merangsang semangat guru dan pegawai-pegawai tata usaha dalam
menjalankan tugasnya masing-masing.
b) Usaha
mengembangkan,mencari dan menggunakan metode baru dalam mengajar dan belajar yang lebih baik.
c) Mengusahakan
dan mengembangkan kerja sama yang baik antara guru, murid, dan pegawai tata
usaha sekolah.
d) Mengusahakan
cara-cara menilai hasil-hasil pendidikan dan pengajaran.
e) Usaha
mempertinggi mutu dan pengalaman guru-guru.
5) Pelaksanaan dan pembinaan kurikulum
meliputi;
a) Mempedomani
dan merealisasikan apa yang tercantum dalam kurikulum
b) Menyusun
dan melaksanakan organisasi kurikulum beserta materi,sumber Dan metode.
c) Menuruti
atau megikuti kurikulum yang sudah ada juga berhak atau boleh Memilih
atau menambah materi atau metode yang sesuai dengan kebutuhan.
6) Pendirian dan perencanaan bangunan
sekolah meliputi;
a) cara
memilih letak dan menentukan luas tanah yang dibutuhkan
b) Mengusahakan
merencanakan dan menggunakan pendirian gedung sekolah
c) Menentukan
jumlah dan luas ruangan kelas,kantor,asrama ,lapangan olah Raga halaman
sekolah dll.
d) Cara
penggunaan sarana dan prasarana serta pemeliharaannya dan lain-lain.
e) Alat-alat
perlengkapan sekolah dan perlengkapan pelajaran.
7) Hubungan masyarakat
meliputi;
Hal ini hubungan antara sekolah dengan
sekolah ,pemerintah/instransi yang terkait,dan hubungan masyarakat pada
umumnya.
B.
Epistemologi
(Filsafat Ilmu)
1. Epistemologi
Secara Umum
Menurut Djadja
Saefullah (2003:9) , landasan dalam tataran epistemologi adalah proses apa yang
memungkinkan mendapatkan pengetahuan logika. Bagaimana cara dan prosedur
memperoleh kebenaran ilmiah, kbaikan moral dan keindahan seni, apa yang disebut
kebenaran ilmiah, kebaikan seni dan keindahan moral.
Sebagian ahli
menyatakan bahwa epistemologi desebut juga sebagai filsafat ilmu.Pernyataan ini
dimulai dari abad XVII.Namun secara umum dan mendasar terdapat perbedaan antara
epistemologi dan filsafat ilmu.Di dalam Epistemologi hal yang dipersoalkan
adalah kebenaran pengetahuan sebagai filsafat yang didasarkan pada pemikiran
semata-mata, sedangkan di dalam filsafat ilmu hal yang dipersoalkan adalah
khusus mengenai ilmu pengetahuan.Dan menyangkut kebenaran teoretis hasil
pemikiran juga melibatkan validasi eksperimentasi atau bukti lapangan.
Menurut Prof Djam’an, epistemologi
adalah cara pengembangan ilmu dan bagaimana ilmu tersebut berkembang. Alat
utama epistemologi adalah reaserch penelitian).
Epistemologi
mempersoalkan kebenaran pengetahuan.Pernyataan tentang kebenaran mensyaratkan
susunan yang tepat atau disebut logis.Jadi logika sangat berkaitan erat dengan
epistemologi.Karena logika menjadi prasarat mendasar bagi epistemologi.
Di
bawah ini terdapat 4 jenis kebenaran ( Wiramihardja, 37: 2009), diantaranya:
a. Kebenaran
religius
b. Kebenaran
filosofis/filsafati
c. Kebenaran
estetis
d. Kebenaran
ilmiah
Seluruh
masalah epistemologi berkisar pada kemungkinan manusia mencapai pengetahuan
yang benar melalui reaserch atau
penelitian. Tiga masalah yang dapat dirumuskan dalam hal ini, berupa
pertanyaan: “menyangkut apakah dasar
atau sumber pengetahuan kita; adakah kemungkinan mencapai pengetahuan
mutlak; dan adakah kemungkiann mengetahui objek diluar diri kita?”pertanyaan
itu akan dipersoalkan dalam dasar pengetahuan , batas pengetahuan, dan objek
pengetahuan.
1) Dasar
pengetahuan
a)
Rasionalisme
Rasionalisme
merupakan aliran yang mengakui bahwa pengetahuan itu pada hakikatnya didasarkan
pada akal (ratio).Tokoh rasionalisme
:Descartes, Leibnitz, Wolf, dsb.
b)
Empirisme
Empirisme
merupakan aliran yang mengakui bahwa pengetahuan itu pada hakikatnya didasarkan
atas pengalaman atau empiri melaui alat indra. Tokoh empirisme antara lain: John
Locke, Berkeley, dan david Hume.
c)
Kritisisme
Kritisisme diprakarsai oleh Immanuel Kant .aliran ini dapat disebut
sebagai sintesis dari rasionalisme
dan empirisme.
2) Batas
pengetahuan
a)
Dogmatisme
Ialah aliran yang berpendapat bahwa
kebenaran mutlak dapat dicapai. Aliran ini meyakini bahwa manusia melalui ilmu
pengetahuannya dapat mencapai kebenaran sempurna dan abadi; Contoh tokoh: Fichte dan Pasca-Kantian.
b)
Skeptisisme
Aliran Skeptisisme menolak Dogmatisme,
skeptisisme berpendapat bahwa orang tidak mungkin mencapai pengetahuan yang
benar karena mengetahui kebenaran pengetahuan pada hakikatnya terbatas pada
penggunaan akal yang akan berubah secara terus menerus dari generasi ke
generasi.
3) Objek
pengetahuan
a)
Realisme
Menyatakan bahwa objek pengetahuan itu
ada dalam dunia nyata.
b)
Idealisme
Menyatakan
bahwa objek pengetahuan itu ada dalm pikiran manusia.
4) Metode
Penelitian
2.
Epistemologi Administrasi
Pendidikan
Dasar epistemologis diperlukan dalam
manajemen pendidikan atau pakar ilmu pendidikan demi mengembangkan ilmunya
secara produktif dan bertanggung jawab.Melalui
berbagai penelitian, diharapkan dapat meningkatkan mutu dan sumber daya
pendidikan.
Administrasi pendidikan dapat pula
didefinisikan sebagai seni dan ilmu mengelola sumber daya pendidikan mencapai
tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Sumber daya pendidikan adalah
sesuatu yang dipergunakan dalam penyelenggaraan pendidikan yang meliputi enam
hal; (1) administrasi peserta didik; (2) administrasi tenaga pendidik;
(3)administrasi keuangan; (4) administrasi sarana dan prasarana; (5) admistrasi
hubungan sekolah dengan masyarakat; dan (6) administrasi layanan khusus.
C.
Axiologi
(Filsafat Nilai)
1. Axiologi
Secara Umum
Axiologi disebut juga sebagai filsafat
nilai.Menurut Langeveldaxiologi
terdiri atas dua hal utama yaitu etika dan estetika (Wiramihardja, 2009:171),
etika adalah yang menyangkut perilaku, sedangkan estetika adalah hal yang
menyangkut keindahan.
Menurut Prof.Djam’an, Axiologi
menyangkut apakah ilmu yang dipelajari ada mamfaatnya? Dan apa mamfaat yang
dirasakandari ilmu tersebut?
Menurut Djadja Saefullah (2003:10) ,
Objek telaah axiologi adalah penerapan pengetahuan, tujuan pengetahuan serta
perkembangannya.
2. Axiologi
dalm Administrasi Pendidikan
a. Fungsi
Administrasi Pendidikan menurut G.R.Terry (Suharsaputra, 2010:7)
1) Perencanaan
(planning)
Planning atau perencanaan adalah
keseluruhan proses dan penentuan secara matang
tentang hal-hal yang akan
dikerjakan di masa
akan datang dalam
rangka pencapaian tujuan
yang telah ditentukan.
2) Pengorganisasian
(organizing)
Tahap kegiatan selanjutnya adalah
melaksanaan perencanaan itu secara
operasional. Organisasi adalah sistem
kerja sama sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama.
3) Penggerakan
(actuating)
Tahap inimerupakantahap memberikan motivating
untuk memberikan penggerakan dan kesadaran
terhadap dasar dari pada pekerjaan yang mereka lakukan, yaitu menuju tujuan yang
telah ditetapkan.disertai bimbingan
atau pengarahan, sehingga mereka bisa menyadari
dan timbul kemauan untuk bekerja dengan tekun dan baik
4) Pengawasan/Controlling
Controlingdalam konteks
manajemen adalah proses
untuk memastikan bahwa aktivitas yang dilaksanakan benar
sesuai apa tidak dengan perencanaan sebelumnya
b. Mamfaat
Administrasi Pendidikan
Dalam Administrasi pendidikan, berbagai
mamfaat dapat dirasakan. Antara lain :
1) Melihat
kualitas proses pendidikan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian,
peleksanaan, dan evaluasi.
2) Mengelola
sumber daya pendidikan secara efektif dan efisien demi mencapai tujuan
pendidikan.
3) terwujudnya suasana belajar dan proses
pembelajaran yang Aktif, Inovative, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan
(PAIKEM);
4) Terciptanya
peserta didik yang aktif mengembangkan potensinya untuk memiliki kekuatan
spritual keagamaan pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara;
5) Terpenuhinya salah satu dari 4 kompetensi
tenaga pendidik dan kependidikan (tertunjangnya kompetensi profesional sebagai
pendidik dan tenaga kependidikan sebagai manajer);
6) Tercapainya
tujuan pendidikan secara efektif dan efisien;
7) Terbekalinya
tenaga kependidikan dengan teori tentang proses dan tugas administrasi
pendidikan (tertunjangnya profesi sebagai manajer pendidikan atau konsultan
manajemen pendidikan);
8) Teratasinya
masalah mutu pendidikan.
(Husaini, 2006:8)
II. Definisi Administrasi Menurut Para
Ahli
1. Administrasi
berasal dari kata Latin “ad” dan “ministro”. Ad mempunyai arti “kepada” dan
“ministro” berarti “melayani”. Secara bebas dapat di artikan bahwa administrasi
itu merupakan pelayanan atau pengabdian terhadap subjek tertentu. Dapat
disimpulkan bahwa administrasi pendidikan adalah pelayanan/pengabdian dalam
mengelola pendidikan.
2. Menurut
Uhar Suharsaputra, administrasi pendidikan dipandang sama dengan manajmen.
Sedangkan manajemen pendidikan dapat diartikan sebagai manajemen yang
diterapkan dalam bidang pendidikan dengan spesifikasi dan cirri-ciri khas yang
berkaitan dengan pendidikan.
3. Menurut
Djam’an Satori (Suharsaputra, 2010:12) , Administrasi pendidikan dapat
diartikan sebagai keseluruhan proses kerja sama dengan memamfaatkan semua
sumber personil dan materil yang tersedia dan sesuai untuk mencapai tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
4. Menurut
Daryanto (2011;10) , administrasi pendidikan adalah suatu ilmu tentang
penyelenggaraan pendidikan di sekolah agar tercapai tujuan pendidikan di
sekelah itu.
5. Menurut
Ngalim Purwanto (1987:3), administrasi pendidikan adalah segenap proses
pengarahan dan pengintegrasian segala sesuatu baik personel, spiritual maupun
material , yang bersangkut paut dengan pencapaian tujuan pendidikan.
6. Robert
E. Wilson (Daryanto,2011:4), administration
is the coordination of forces necessary for the good instruction of all
children within a school organization an orderly plan for accomplishing the
unit’s objectives and the assuring of their proper accomplishment.
7. Menurut
Depdiknas RI Administrasi pendidikan adalah suatu proses kseleruhan kegiatan
bersama dalam dalam bidang pendidikan yang meliputi perencanaan
,pengorganisasian ,pengarahan ,pengkoorcdinasiaan,pengawasan,pembiyaan dan
pelaporan dengan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang tersdia ,baik
oersonal ,material maupun sepritual untuk mencapai tujuan pendidikan secara
efesien dan efektif.
8. Castetter
(Suharsaputra, 2010:12), educational
administration is a social process that take place within the context of social
system.
9. Good Carter dalam
bukunya Dictionary of Education (Purwanto,1987:4) , Administrasi pendidikan adalah
segenap teknik dan prosedur yang digunakan dalam penyelenggaraan lembaga
pendidikan sesuai dengan urusan-urusan sekolah.
10. Stephan G. Knezevich dalam
bukunya Administration of Public
Education (Purwanto,1987:4), Administrasi
pendidikan adalah suatu proses yang berurusan dengan penciptaan, pemeliharaan,
stimulasi dan penyatuan tenaga-tenaga dalam suatu lembaga pendidikan dalam
usaha merealisasikan tujuan-tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
11. Menurut
Departemen P dan K (Purwanto,1987:4), Administrasi pendidikan adalah suatu
proses keseluruhan, kegiatan bersama dalam bidang pendidikan yang meliputi :
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pelaporan, pengkoordinasian,
pengawasan, dan pembiayaan menggunakan atau memamfaatkan fasilitas yang
tersedia, baik personel, materiil, maupun spiritual, untuk mencapai tujuan
pendidikan secara efektif dan efisien.
12. Engkoswara
(Suharsaputra, 2010:13), Manajemen pendidikan adalah suatu ilmu yang
mempelajari bagaimana menata sumber daya untuk mencapai tujaun yang telah
ditetapkan secara produktif dan bagaimana
menciptakan suasasana yang baik bagi manusia yang turut serta di dalam
mencapai tujuan yang disepakati bersama..
13. Biro
Perencanaan DEPDIKBUD (Suharsaputra,
2010:12), manajemen pendidikan ialah proses perencanaan, pengorganisasian,
memimpin, mengendalikan tenaga pendidikan, sumber daya pendidikian untuk mencapai
tujuan pendidikan, mencerdaskan kehidupan bangsa, mengembangkan manusia
seutuhnya, yaitu manusia yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berbudi pekerti yang luhur, memilki pengetahuan, keterampilan, kesehatan
jasmani rohani, kepribadian yang mantap, mandiri,serta bertanggung jawab
kemasyarakat dan kebangsaan.
DAFTAR
PUSTAKA:
Purwanto,Ngalim.2012.Administrasi
dan Supervisi Pendidikan.Jakarta:Remaja Rosdakarya.
Saefullah,
Djadja.2004.Pengantar Filsafat.Bandung:Refika Aditama
Suhaersaputra,Uhar.2010.Administrasi
Pendidikan.Kalapagunung:Refika Aditama

Tidak ada komentar:
Posting Komentar